Sukadana Putra, I Kadek (2022) Akibat Hukum Perceraian Dari Perkawinan Nyentana Dalam Perspektif Hukum Adat Bali (Studi Kasus Di Kerambitan Tabanan). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA.
Text (COVER)
1814101097_COVER.pdf.pdf Download (377kB) |
|
Text (ABSTRAK)
1814101097_ABSTRAK.pdf Download (57kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
1814101097_BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (176kB) |
|
Text (BAB 2 KAJIAN TEORI)
1814101097_BAB 2 KAJIAN TEORI.pdf Restricted to Repository staff only Download (180kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3 METODELOGI PENELITIAN)
1814101097_BAB 3 METODELOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (153kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN)
1814101097_BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (321kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5 PENUTUP)
1814101097_BAB 5 PENUTUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (68kB) | Request a copy |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Download (443kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf.pdf Download (127kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum yang terjadi terhadap status kedudukan masing-masing pihak setelah terjadinya perceraian dalam Perkawinan Nyentana menurut Hukum Adat Bali serta bagaimana upaya yang dilakukan oleh Prajuru Adat agar dampak dari akibat perceraian perkawinan Nyentana tidak mempengaruhi kehidupan masing-masing Pihak di Kerambitan Tabanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris yang mana penelitian ini bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan informan yang kemudian dianalisis dan diolah secara deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian menunjukan Perkawinan Nyentana meskipun dianggap sangat membantu dan masih banyak dilakukan oleh masyarakat Kerambitan namun perkawinan tersebut dapat putus apabila tidak ada keseimbangan antara suami istri dalam menjalani hak dan kewajibannya. Sehingga perceraian menjadi langkah yang diambil dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam perkawinan nyentana sebab cara untuk mendamaikan pasangan nyentana tersebut tidak dapat memberikan hasil yang tepat walaupun adanya Peran Prajuru Adat yang membantu dalam mengatasi hal tersebut akan tetapi semua itu juga bergantung pada kesepakatan dari masing-masing pihak. Setelah terjadinya perceraian, laki-laki yang melaksanakan perkawinan Nyentana akan kembali ke kediaman keluarga asalnya bukan sebagai ahli waris melainkan kedudukannya sebagai janda duda atau dalam adat bali dikenal dengan status Mulih Daha sehingga laki-laki tersebut tidak dapat mewaris di dalam keluarga asalnya dan di dalam keluarga istrinya semenjak laki-laki tersebut meninggalkan kediaman keluarga asalnya, meskipun laki-laki tersebut kedudukannya bukan sebagai ahli waris orang tuanya nisa saja memberikan sebagian harta warisannya dengan sukarela berdasarkan persetujuan dari saudara-saudaranya serta tetap melaksanakan kewajiban (swadharma) di keluarga asalnya Kata Kunci: Akibat Hukum, Perceraian, Perkawinan Nyentana, Upaya Prajuru Adat Bali
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Akibat Hukum, Perceraian, Perkawinan Nyentana, Upaya Prajuru Adat Bali |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial > Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan > Program Studi Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | I Kadek Sukadana Putra |
Date Deposited: | 19 Jul 2022 11:20 |
Last Modified: | 19 Jul 2022 11:20 |
URI: | http://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/11740 |
Actions (login required)
View Item |