Prasetyo, Yogi (2023) PERCERAIAN TANPA AKTA PERKAWINAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI PENGADILAN AGAMA SINGARAJA). Undergraduate thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.
Text (COVER)
1914101014-COVER.pdf Download (653kB) |
|
Text (ABSTRAK)
1914101014-ABSTRAK.pdf Download (541kB) |
|
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
1914101014-BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (614kB) |
|
Text (BAB 2 KAJIAN TEORI)
1914101014-BAB 2 KAJIAN TEORI.pdf Restricted to Repository staff only Download (702kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3 METODELOGI PENELITIAN)
1914101014-BAB 3 METODELOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (562kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN)
1914101014-BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (700kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5 PENUTUP)
1914101014-BAB 5 PENUTUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (535kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
1914101014-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (575kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
1914101014-LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Sarana yang digunakan untuk membentuk suatu keluarga merupakan definisi secara singkat dari perkawinan. Namun, disamping itu untuk membentuk suatu hubungan dengan manusia tersebut tidak hanya melibatkan manusia tersebut saja namun juga di dalamnya terdapat hubungan dari keperdataan ialah memuat hubungan ntar manusia bersama Tuhannya. Manusia mengartikan perkawinan menjadi hal penting dalam hidupnya. Suatu hubungan antara dua individu yang saling mencintai, menghormati dan mampu untuk berkomitmen dalam mengikatkan diri sebagai pasangan. Perkawinan penting dilakukan, memperoleh suatu keturunan, di mana dapat kita ketahui dimana mahluk sosial ini memerlukan manusia lain dalam hidupnya, manusia tidak dapat hidup sendiri. Di Indonesia suatu perkawinan sudah di atur secara hukum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Dalam KHI (Kompilasi Hukum Islam) dimana perkawinan dari perspektif Hukum Islam ialah dimana perkawinan adanya mitsaqan ghalizan dalam menunjukkan ketaatan terhadap pencipta dan menerapkan ibadah kepada Sang Pencipta. Adanya perceraian yang terjadi tentunya tidak diizinkan oleh agama manapun. Maka, bagi sebagaian besar masyarakat yang menganut agama Muslim dianjurkan dalam menyelesaikan permasalahan melalui cara-cara damai dengan tujuan agar tidak terjadinya perceraian yang tidak diharapkan. Adapun beberapa penyebab sebuah perceraian yang sering terjadi yakni faktor biologis, psikologis, moral, sosiologi serta yang mempengaruhi tingkat kenaikan sebuah perceraian ini yakni faktor ekonomi. Pada penelitian kali ini, penulis akan membahas mengenai suatu perceraian yang terjadi tanpa adanya akta perkawinan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkawinan, perceraian, agama |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial > Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan > Program Studi Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Yogi Prasetyo |
Date Deposited: | 11 Jul 2023 02:21 |
Last Modified: | 11 Jul 2023 02:21 |
URI: | http://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/15769 |
Actions (login required)
View Item |