Septiani, Komang (2025) Knowledge And Treatment Of Students Who Are Potentially Dyslexic: Teachers' Perspectives. Undergraduate thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.
![]() |
Text (COVER)
2112021224-COVER.pdf Download (954kB) |
![]() |
Text (ABSTRAK)
2112021224-ABSTRAK.pdf Download (168kB) |
![]() |
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
2112021224-BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (245kB) |
![]() |
Text (BAB 2 KAJIAN TEORI)
2112021224-BAB 2 KAJIAN TEORI.pdf Restricted to Repository staff only Download (284kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 3 METODELOGI PENELITIAN)
2112021224-BAB 3 METODELOGI PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (233kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN)
2112021224-BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (558kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 5 PENUTUP)
2112021224-BAB 5 PENUTUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (170kB) | Request a copy |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
2112021224-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (245kB) |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
2112021224-LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus untuk mengeksplorasi bagaimana pengetahuan dan penanganan guru kelas terhadap siswa yang berpotensi disleksia selama pembelajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing (EFL). Studi ini dilakukan di tiga sekolah dasar yang terletak di pusat kota Singaraja, Bali, yaitu SD Negeri 1 Kaliuntu, SD Negeri 2 Banjar Bali, dan SD Negeri 1 Kampung Anyar. Sekolah-sekolah ini dipilih melalui purposive sampling berdasarkan dua pertimbangan utama. Pertama, lokasi mereka di pusat kota yang dikenal sebagai “Kota Pendidikan” memberikan akses yang lebih baik terhadap teknologi pendidikan dan sumber belajar dibandingkan dengan sekolah di daerah pedesaan. Kedua, pemilihan ini didasarkan pada hasil observasi awal dan wawancara informal di mana para guru dari sekolah terpilih melaporkan adanya siswa yang menunjukkan kesulitan terkait disleksia, seperti kesulitan membaca, pembalikan huruf, dan masalah pemrosesan fonologis. Untuk memvalidasi laporan awal tersebut, peneliti melakukan Tes Skrining Dini Disleksia (DEST) yang dirancang untuk anak usia 4 sampai 7 tahun. Hasil tes mengonfirmasi bahwa beberapa siswa kelas dua menunjukkan tantangan signifikan dalam membaca, menulis, mengeja, kesadaran fonologis, kecepatan pemrosesan, dan organisasi tulisan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan tiga guru kelas dan didukung oleh observasi kelas. Penelitian ini menggunakan sepuluh karakteristik disleksia yang diusulkan oleh Peer dan Reid (2003) sebagai panduan. Studi ini menemukan bahwa guru kelas dua memiliki pengetahuan yang terbatas tentang disleksia. Mereka mengenali kesulitan dalam membaca, mengeja, dan memori, tetapi tidak menganggapnya sebagai tanda gangguan belajar, melainkan menyalahkan faktor eksternal seperti kurangnya dukungan orang tua atau kematangan perkembangan. Akibatnya, intervensi yang diberikan bersifat umum, seperti waktu tambahan, dorongan verbal, dan dukungan individual, namun tidak mencakup metode khusus seperti strategi multisensorik atau penggunaan teknologi bantu. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan dan kapasitas guru dalam mendukung siswa dengan kesulitan belajar seperti disleksia sangat penting.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Studi Kasus, Disleksia, EFL, Pengetahuan Guru, Perlaukan Guru, Sekolah dasar, |
Subjects: | L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Jurusan Bahasa Asing > Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (S1) |
Depositing User: | KOMANG SEPTIANI |
Date Deposited: | 17 Jun 2025 00:10 |
Last Modified: | 17 Jun 2025 00:10 |
URI: | http://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/24489 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |