Diputra, Gede Made Adhi Vawira (2025) PERAN PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN SEKSUAL DI KABUPATEN BULELENG. Undergraduate thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.
![]() |
Text (COVER)
2114101186-COVER.pdf Download (504kB) |
![]() |
Text (ABSTRAK)
2114101186-ABSTRAK.pdf Download (29kB) |
![]() |
Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
2114101186-BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Download (145kB) |
![]() |
Text (BAB 2 KAJIAN TEORI)
2114101186-BAB 2 KAJIAN TEORI.pdf Restricted to Repository staff only Download (123kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 3 METODE PENELITIAN)
2114101186-BAB 3 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (48kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN)
2114101186-BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (406kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 5 PENUTUP)
2114101186-BAB 5 PENUTUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (89kB) | Request a copy |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
2114101186-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (103kB) |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
2114101186-LAMPIRAN.pdf Download (620kB) |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengkaji dan menganalisis peran P2TP2A dalam memberikan perlindungan kepada anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual di Kabupaten Buleleng, (2) serta untuk mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi dalam proses perlindungan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, yang kemudian dianalisis untuk menyusun karya ilmiah secara sistematis. Berdasarkan hasil penelitian, (1) diketahui bahwa P2TP2A Kabupaten Buleleng memiliki fungsi utama dalam menerima dan menangani laporan pengaduan dari korban, keluarga korban, atau pihak-pihak terdekat, baik secara langsung maupun melalui rujukan dari instansi seperti kepolisian dan lembaga layanan lainnya. Penanganan yang dilakukan mencakup layanan kesehatan, pendampingan, serta konseling psikologis. (2) Namun dalam praktiknya, P2TP2A menghadapi sejumlah hambatan, salah satunya adalah penolakan dari pihak keluarga yang tidak mengizinkan anak korban untuk mendapatkan perlindungan yang memadai. Kondisi ini umumnya terjadi apabila pelaku kekerasan adalah anggota keluarga korban sendiri, sehingga penyelesaiannya lebih diarahkan secara kekeluargaan. Padahal anak masih memerlukan pendampingan psikologis untuk proses pemulihan. Selain itu, keterbatasan jumlah tenaga profesional seperti psikolog dan pendamping hukum juga menjadi faktor penghambat dalam memberikan perlindungan secara maksimal kepada korban.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | perlindungan anak, korban, kekerasan seksual |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial > Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan > Program Studi Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Gede Made Adhi Vawira Diputra |
Date Deposited: | 03 Jul 2025 06:31 |
Last Modified: | 03 Jul 2025 06:31 |
URI: | http://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/25178 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |