Meta Analisis Asesmen Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematika

Nariyanti, Ni Luh Putu Diani (2021) Meta Analisis Asesmen Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Matematika. Masters thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.

[img] Text (COVER)
1823011005-COVER.pdf

Download (187kB)
[img] Text (ABSTRAK)
1823011005-ABSTRAK.pdf

Download (149kB)
[img] Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
1823011005-BAB 1 PENDAHULUAN.pdf

Download (255kB)
[img] Text (BAB 2 KAJIAN TEORI)
1823011005-BAB 2 KAJIAN TEORI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (437kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3 METODELOGI PENELITIAN)
1823011005-BAB 3 METODELOGI PENELITIAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (338kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN)
1823011005-BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (391kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 5 PENUTUP)
1823011005-BAB 5 PENUTUP.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (66kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
1823011005-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (119kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
1823011005-LAMPIRAN.pdf

Download (290kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis asesmen berpikir kritis dalam pembelajaran matematika yang ditinjau dari aspek: (1) definisi berpikir kritis baik secara konseptual maupun secara operasional, (2) implementasi asesmen berpikir kritis dalam pembelajaran matematika, dan (3) pengaruh asesmen berpikir kritis dalam pembelajaran matematika terhadap peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah meta analisis terhadap dua belas artikel hasil penelitian yang termuat dalam jurnal nasional dan jurnal internasional. Simpulan hasil penelitian, bahwa: (1) secara konseptual, berpikir kritis didefinisikan menjadi 6 ragam, diantaranya, (a) kemampuan berpikir tingkat tinggi (25%), (b) kemampuan berpikir rasional dan reflektif (25%), (c) kemampuan memecahkan masalah secara logis dan masuk akal (16,67%), (d) kemampuan metakognisi dan pengaturan diri (8,33%), (e) kemampuan mengevaluasi permasalahan dunia nyata untuk memperoleh pemecahannya (8,33%), serta (f) definisi yang kurang jelas yaitu keterampilan proses dan kemampuan kognitif umum (16,67%). Secara operasional definisi berpikir kritis dibagi menjadi 6 ragam, yaitu (a) keterampilan menganalisis, mengevaluasi dan melakukan sintesis/mencipta termasuk berpikir divergen dan kreatif (25%), (b) keterampilan dalam aktivitas analisis, interpretasi, inferensi, memberi penjelasan, evaluasi dan pengaturan diri (41,67%), (c) kemampuan dalam memberikan penjelasan sederhana, mengkaji asumsi/data, serta menentukan solusi (8,33%), (d) kemampuan mengevaluasi informasi, berpikir kreatif, pemecahan masalah, serta komunikasi (8,33%), (e) kemampuan mengidentifikasi asumsi, merumuskan masalah utama, mempertimbangkan data/konsep yang ada, dan mengevaluasi argumen yang relevan dalam memecahkan masalah (8,33%), serta (f) kemampuan menemukan data dan menentukan simpulan penyelesaian yang tepat, mengidentifikasi teorema/konsep/data untuk memecahkan masalah, menggunakan beragam strategi yang sistematis dan beralasan, menganalisis jawaban dan membuat simpulan dengan tepat, serta menemukan alternatif penyelesaian masalah (8,33%); (2) implementasi asesmen berpikir kritis pada jenjang SD dan SMP sebesar 25%, pada jenjang SMA sebesar 25%, serta pada jenjang perguruan tinggi sebesar 50%. Asesmen berpikir kritis paling banyak diterapkan pada jenjang perguruan tinggi karena lulusan perguruan tinggi akan mengarah pada dunia kerja atau lingkungan masyarakat sehingga lulusan diharapkan memiliki kesiapan dan daya saing untuk menghadapi masa depannya. Metode asesmen yang digunakan adalah tes dan non tes (wawancara, observasi, angket). Instrumen asesmen yang digunakan berupa (a) tes pilihan ganda dilengkapi alasan terbuka (8,33%), (b) tes pilihan ganda (16,67%), (c) tes CAT (16,67%), (d) tes HOTS (16,67%), (e) tes essay (25%), dan (f) tugas disertai rubrik (16,67%). Ciri-ciri soal yang digunakan adalah masalah konseptual terkait materi tertentu, permasalahan dunia nyata otentik, serangkaian pertanyaan yang semakin dalam dan lebih eksplisit, permasalahan tidak rutin/tidak terstruktur, kontekstual, dan open-ended; serta (3) penerapan asesmen berpikir kritis dalam pembelajaran matematika memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik yaitu dengan effect size sebesar 0,52. Hal ini bermakna bahwa penerapan asesmen berpikir kritis dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Selain itu, penerapan asesmen berpikir kritis dalam pembelajaran matematika memberikan dampak pada kemampuan numerasi dan motivasi belajar peserta didik.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: asesmen, pembelajaran matematika, berpikir kritis, meta analisis
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Matematika > Program Studi Pendidikan Matematika (S2)
Depositing User: Ni Luh Putu Diani Nariyanti
Date Deposited: 21 Oct 2021 09:17
Last Modified: 21 Oct 2021 09:17
URI: http://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/8635

Actions (login required)

View Item View Item