ISOLASI DAN PENENTUAN KADAR KAFEIN DALAM SERBUK KOPI DARI BERBAGAI DAERAH DI BALI

Saputra, Gede Eka Amerta (2025) ISOLASI DAN PENENTUAN KADAR KAFEIN DALAM SERBUK KOPI DARI BERBAGAI DAERAH DI BALI. Diploma thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.

[img] Text (COVER)
2253013003-COVER.pdf

Download (802kB)
[img] Text (ABSTRAK)
2253013003-ABSTRAK.pdf

Download (246kB)
[img] Text (BAB 1 PENDAHULUAN)
2253013003-BAB 1 PENDAHULUAN.pdf

Download (245kB)
[img] Text (BAB 2 KAJIAN TEORI)
2253013003-BAB 2 KAJIAN TEORI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (298kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3 METODELOGI PENELITIAN)
2253013003-BAB 3 METODELOGI PENELITIAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (403kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN)
2253013003-BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (256kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 5 PENUTUP)
2253013003-BAB 5 PENUTUP.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (177kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
2253013003-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (251kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
2253013003-LAMPIRAN.pdf

Download (751kB)

Abstract

Biji kopi mengandung beragam metabolit sekunder, antara lain kafein, asam klorogenat, senyawa volatil, mineral, dan asam-asam organik. Di antara senyawa tersebut, kafein merupakan komponen utama yang berperan penting, baik dalam membentuk cita rasa kopi maupun dalam memberikan efek fisiologis bagi tubuh. Kafein diketahui memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan, seperti membantu meredakan stres, meningkatkan performa fisik, serta mencegah penurunan fungsi kognitif apabila dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Penentuan kadar kafein dalam kopi dapat dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis, spektroskopi inframerah, kromatografi gas spektrometri massa (GCMS), dan kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC). Meskipun demikian, kajian mengenai kadar kafein dalam kopi Bali masi terbatas dan sebagian besar penelitian yang ada hanya difokuskan pada kopi dari daerah kintamani. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menentukan kadar kafein dalam serbuk kopi yang berasal dari tiga wilayah berbeda di Bali, yaitu Pupuan, Gesing, dan Banyuatis. Proses isolasi kafein dilakukan melalui metode ekstraksi cair-cair menggunakan corong pisah dengan pelarut organik, kemudian dilanjutkan dengan rekristalisasi untuk meningkatkan kemurnian senyawa yang diperoleh. Analisis kadar kafein dilakukan dengan metode HPLC menggunakan kolom silika fase balik dengan kondisi operasi sebagai berikut: laju alir 1 mL/menit, detektor UV pada panjang gelombang 278 nm, volume injeksi 20 µL, serta fase gerak isokratik campuran metanol:air (95:5). Hasil analisis menunjukkan bahwa puncak senyawa kafein dalam kromatogram HPLC muncul pada menit 3,3 – 3,4 menit. Hasil uji kadar kafein menunjukkan bahwa sampel dari Pupuan memiliki kadar kafein terendah yaitu 496,7161 µg/mL, Gesing sebesar 508,0268 µg/mL, dan Banyuatis dengan kadar tertinggi sebesar 575,7748 µg/mL. Perbedaan kadar kafein kemungkinan dipengaruhi oleh faktor internal seperti varietas kopi serta faktor eksternal seperti praktik agronomi dan kondisi lingkungan tumbuh.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Kopi, Kafein, High Performance Liquid Chromatography (HPLC), Metabolit sekunder
Subjects: Q Science > QD Chemistry
T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Jurusan Kimia > Program Studi Kimia Terapan (D4)
Depositing User: Gede Eka Amerta Saputra
Date Deposited: 25 Jul 2025 10:45
Last Modified: 25 Jul 2025 10:45
URI: http://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/26015

Actions (login required)

View Item View Item