SANUSI, BAYYAZID RAY (2023) MAKNA SIMBOLIK FOLKLOR MAMASSURO DAN MANCA DALAM TRADISI PERNIKAHAN DI DESA SAPEKEN, KECAMATAN SAPEKEN, KABUPATEN SUMENEP (KAJIAN SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PEIRCE). Undergraduate thesis, Universitas Pendidikan Ganesha.
Text (1912011023-COVER)
cover 32.pdf Download (1MB) |
|
Text (1912011023-ABSTRAK)
1912011023-ABSTRAK.pdf Download (223kB) |
|
Text (1912011023-BAB 1 PENDAHULUAN)
1912011023-BAB I.pdf Download (450kB) |
|
Text (1912011023-BAB 2 KAJIAN TEORI)
1912011023-BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (642kB) | Request a copy |
|
Text (1912011023- BAB 3 METODE PENELITIAN)
1912011023-BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (442kB) | Request a copy |
|
Text (1912011023-BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN)
1912011023-BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (1912011023-BAB 5 PENUTUP)
1912011023-BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (273kB) | Request a copy |
|
Text (1912011023-DAFTAR PUSTAKA)
1912011023-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (446kB) |
|
Text (1912011023-LAMPIRAN)
1912011023-LAMPIRAN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan posisi folklor mamassuro dan manca dalam prosesi tradisi pernikahan di Desa Sapeken, mendeskripsiskan makna simbolik mamassuro dalam pernikahan di Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, mendeskripsiskan makna simbolik manca dalam pernikahan di Desa Sapeken, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika Charles Sander Pierc. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan metode: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan: posisi folklor mamassuro dan manca memiliki posisi penting dalam prosesi pernikahan di Desa Sapeken yang menyangkut: a.nagu baun, b.ngalaku, c.ngimpuan ringgit, d.mamassuro, e. ngireh. Makna simbolik Mamassuro dalam pernikahan, yaitu: a.Kakampu: Alat dapur, mempunyai makna berupa pesan kepada mempelai laki-laki agar memenuhi kebutuhan pangan keluarga, buah-buahan, mempunyai makna berupa harapan untuk kedua mempelai agar selalu diberikan rizki yang melimpah, Alat sholat, mempunyai makna barupa harapan agar hubungan yang dibangun berlandaskan pada nilai nilai agama, b. Tikolok panangat: Songkol pallopo, mempunyai makna berupa harapan untuk kedua mempelai agar tetap langgeng dan bahagia sampai ajal menjemput meraka. Sedangkan makna dari gula merah dalam perjalanan rumah tangganya agar selalu bahagia, Panangat, mempunyai makna berupa harapan ketentaraman dalam rumah tangga dan lingkungan sekitar yang dilambangkan dengan daun leko yang ada dalam panangat. Makna simbolik manca dalam pernikahan yaitu: Bujjak, simbol dari kelaki-lakian, Manca secara simbolis watak dan harga diri yang tinggi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Folklor, mamassuro, manca, prosesi pernikahan. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GR Folklore |
Divisions: | Fakultas Bahasa dan Seni > Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah > Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | Bayyazid Ray Sanusi |
Date Deposited: | 25 Jul 2023 08:25 |
Last Modified: | 25 Jul 2023 08:25 |
URI: | http://repo.undiksha.ac.id/id/eprint/16801 |
Actions (login required)
View Item |